Mau Cegah Influenza? Berhentilah Merokok

|

By Republika Newsroom
Selasa, 26 Mei 2009 pukul 12:05:00

HONG KONG -- Berkaitan dengan kemunculan influensa babi A/H1N1 baru-baru ini, juru bicara Departemen Kesehatan (DH) Hong Kong, Senin, mendesak perokok agar menghentikan kebiasaan itu, salah satu langkah pencegahan terbaik terhadap influenza.

"Penelitian memperlihatkan risiko lebih tinggi terhadap infeksi influenza di kalangan perokok ketika dibandingkan dengan orang yang tidak merokok," katanya seperi dikutip dari Xinhua-OANA.

"Juga, angka kematian akibat influenza di kalangan perokok lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang bukan perokok," kata juru bicara tersebut.

Penerapan gaya hidup sehat dan dipeliharanya kesehatan pribadi yang baik juga menjadi langkah efektif guna mencegah influenza, katanya.

Mulai 27 Mei, DH berencana melancarkan serangkaian pameran keliling mengenai upaya berhenti merokok di berbagai kabupaten guna meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai dampak berbahaya akibat merokok dan menambah pengetahuan mereka tentang cara berhenti merokok.

Pengunjung pameran keliling tersebut akan memperoleh pengertian lebih baik tentang bahaya merokok dan perokok pasif, cara efektif untuk berhenti merokok serta saran dan saluran yang tersedia agar orang dapat berhenti merokok. - ant/ahi

Jelang Pilpres, Para Capres Sibuk Merakyat

|

26/05/2009 20:40
Liputan6.com, Bandung: Menjelang pemilihan presiden, para calon presiden gencar menyambangi dan mendekati rakyat. Seperti Susilo Bambang Yudhoyono yang terlihat makan siang di rumah makan Ampera, Bandung, Jawa Barat, belum lama ini. Sementara Jusuf Kalla menyambangi salah satu pasar di Jawa Tengah. Tak mau kalah, Megawati Soekarnoputri memilih mengunjungi Pasar Tanah Abang. Inilah jurus mencari simpati dan mendongkrak citra untuk merebut suara rakyat.(IKA/VIN)

Kanker Serviks, waspadalah

|

By Republika Newsroom
Rabu, 27 Mei 2009 pukul 10:53:00

INFORMASI: Gali informasi sebanyak-banyaknya guna meningkatkan kewaspadaan wanita terhadap risiko kanker serviks.

JAKARTA-- Organ perempuan secara medis memang rentan terhadap penyakit. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah kanker serviks atau kanker leher rahim. Secara medis kanker serviks dikenal sebagai penyakit yang tidak mudah terdeteksi, lebih tepat jika disebut diam-diam menghanyutkan.

Seperti halnya jenis kanker lain, keberadaan atau gejala munculnya kanker kerap menyerupai penyakit biasa. Misalnya, tanda pendarahan pada gejala pada kanker serviks tak berbeda ketika perempuan akan mengalami datang bulan, nyeri pinggul atau mirip dengan gejala keputihan yang mengeluarkan bau tidak sedap serta sulit buang air.

Gejala-gejala seperti itu kerap kali diacuhkan atau dianggap gejala biasa. Sikap waspada dan tanggap merupakan langkah yang dianjurkan dunia medis. Menurut Ahli Ginekolog Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, Taufan Widya Utami.

Dia mengatakan, kebanyakan infeksi virus HPV (human papillomavirus) yaitu virus pemicu kanker serviks, ketika masuk stadium awal memang disertai tanpa gejala. Gejala yang dimaksud tak jauh berbeda dengan gejala umum perempuan yang memasuki usia pubertas.

"Biasanya yang telah terkena infeksi virus akan sembuh dengan sendirinya padaha 10% virus masih tertinggal di vagina perempuan dan diam-diam akan berkembang menjadi kanker serviks," tegasnya saat berbicara dalam seminar Kanker Serviks yang diselenggarakan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dan General Electric Network Women di Jakarta, Selasa (26/5).

Perempuan dikatakan Taufan, terkadang kurang tanggap dengan kondisi seperti itu. Kata dia, 80% wanita akan terkena virus HPV untuk semua tipe virus baik 16,18,31 dan 52 dan 50 % dari perempuan yang terinfeksi virus berpotensi terkena kanker serviks.

Namun, Taufan tidak sepenuhnya menyalahkan kurang tanggapnya perempuan terhadap kanker serviks. Permasalahan kekurangan informasi, ekonomis dan budaya menjadi ganjalan terbesar perempuan Indonesia ketika berhadapan dengan kanker.

Meski perkembangan terakhir, kata Taufan yang merujuk pada WHO (Badan Kesehatan Dunia), di dunia setiap dua menit perempuan meninggal karena kanker serviks sedangkan di Indonesia, setiap sejam perempuan meninggal karena kanker serviks.

Langkah Pencegahan

Data terakhir Indonesia memang belum bisa menunjukan secara konkrit berapa persen sumbangsih kanker serviks terhadap tingkat kematian di Indonesia, Taufan menyarankan agar perempuan Indonesia minimal melakukan dua tahap pencegahan yakni primer dan sekunder.

Pencegahan primer yaitu aktif menggali informasi dan keberanian untuk eksplorasi kesehatan reproduksi. "Kadangkan, perempuan Indonesia malu untuk hal-hal seperti itu. Karena itu penggiatan seminar dan diskusi tentang kesehatan reproduksi perlu dilakukan," tuturnya.

Kemudian, pencegahan sekunder yaitu melakukan pelatihan dan perawatan melalui vaksin dan skrining baik menggunakan metode IFA (Internal Visual with Acitidi Acid atau pencukaan) atau Pap Smear (metode pengambilan sel dari mulut rahim yang kemudian diperiksa di bawah mikroskop).

Taufan menuturkan, hanya sekitar 70-80% perempuan Indonesia yang melakukan skrining terhadap organ kelaminya. Padahal untuk metode IFA terhitung murah bahkan tanpa perlu rujukan dari dokter, perempuan Indonesia bisa mengiuti metode ini.

Untuk penggunaan metode Pap Smear memang sedikit lebih mahal karena kerumitan tes yang dilakukan. Tapi, Taufan merekomendasikan agar perempuan minimal bisa melakukan tes setahun sekali."Skrining mempunyai manfaat yaitu mengurangi 5 kali lipat potensi kanker," ujarnya.

Terkait dengan tingkat akurasi metode medis yang cenderung tidak 100% diakui Taufan memang berpotensi masalah. Namun ia menggaris bawahi, kalau yang mengikuti metode Pap Smear saja dikatakan negatif masih potensi terkena kanker serviks bagaimana yang tidak.

"Metode Pap Smear memang memiliki kelemahan, karena pada saat pengambilan sampel sel yang menjadi contoh kemudian direndam dalam alkohol, penggunaan kadar alkohol turut berpengaruh. Demikian ketika mengirim spesimen juga menjadi penyebab hasil deteksi negatif palsu," tuturnya.

Namun, Taufan menegaskan, tidak ada salahnya untuk melakukan skrining, ketika merasakan suatu hal kecil atau sepele diharapkan sikap tanggap perempuan untuk segera memeriksakan.

Selain metode Pap Smear atau IFA juga bisa melakukan pemberian vaksin kanker serviks. Pemberian vaksin dimaksudkan untuk menciptakan anti bodi dalam organ reproduksi wanita. Seperti diketahui kondisi organ reproduksi wanita memang rentan terhadap serangan virus dan bakteri.

Jika sejumlah bakteri, kuman, dan virus berada dalam jumlah seimbang tidak masalah. Namun, ketika perempuan mengalami stress, infeksi melalui pasangan dan gaya hidup yang tidak sehat bisa mengacaukan kesimbangan "penghuni" organ reproduksi perempuan.

Indonesia, diakui Taufan, belumlah setanggap negara barat untuk urusan vaksin. Berbagai panduan atau rujukan memang telah dicanangkan oleh Ikatan dokter Indonesia dan organisasi kesehatan lain untuk memberikan vaksin pencegah kanker serviks untuk rentang usia 10-55 tahun. Namun, pemerintah belum bisa memberikan vaksin secara cuma seperti vaksin lain. Padahal di Eropa dan AS, pemerintah masing-masing negara mewajibkan vaksin dengan harga relatif terjangkau masyarakat.

Jadwal pemberian vaksin, paparnya, diberikan bulan pertama, bulan ketiga dan bilan keenam. Disarankan pemberian vaksin dilakukan sebelum melakukan hubungan suami-istri atau diberikan ketika belum terinfeksi.

"Pemberian vaksin efektif melindungi tubuh hingga 5.5 tahun, tapi diingat meski telah meminum vaksi belum tentu menghilangkan potensi kanker serviks. Vaksin apapun itu belum tentu menghilangkan potensi penyakit, vaksin hanya bersifat mencegah bukan menghilangkan," tegas Dr. Taufan.

"Perlu diperhatikan, untuk remaja perempuan hanya diperlukan pemberian vaksin saja. Untuk metode Pap Smear tidak boleh dilakukan untuk remaja perempuan yang belum menikah atau berhubungan suami istri, tidak boleh dilakukan ketika berdarah dan dilakukan setahun sekali bila diperoleh hasil negatif," ucapnya.

Masalah kesehatan memang belum seluruhnya diperhatikan pemerintah. Masalah vaksin dan skrining menjadi bukti kurangnya pemerintah terhadap permasalahan tanggap terhadap organ reproduksi perempuan. AKibatnya, kemudahan untuk mendapatkan jaminan kebutuhan vaksin menjadi semu.

Menurut Taufan, pemerintah belum bisa memberikan subsidi. Disamping itu, penelitian HPV penyebab kanker seviks masih terus dilakukan. Die mengatakan, kelemahan pemerintah seharusnya ditutup dengan sikap tanggap masyarakat terhadap keberadaan kanker serviks sehingga potensi terkena kanker serviks bisa terminimalisir. (cr2/rin)

Bercak Darah David di Temukan di Kantor Profesor Chan

|

By Republika Newsroom
Kamis, 28 Mei 2009 pukul 05:15:00

SINGAPURA -- Peneliti dari Forensic Chemistry and Physics Laboratory of The Health Sciences Authority menemukan semua bercak darah yang ditemukan di ruangan kantor Profesor Chan adalah milik David, termasuk darah yang ditemukan pada dinding di atas monitor.

“Bercak darah pada dinding menunjukkan gerakan lengan dari suatu tempat di atas monitor komputer dimana darah berasal dari luka atau dari sebuah benda yang berlumuran darah,” ungkap Lim Chin Chin, Peneliti dari Forensic Chemistry and Physics Laboratory of The Health Sciences Authority, Rabu (27/5).

Pada sidang koroner kasus David kelima, Selasa (26/5) Lim mengatakan penemuannya berdasrkan 120 foto yang dibuat polisi Singapura, kunjungan ke kampus dan berdasarkan keterangan yang didapatkan dari polisi.

Sementara itu, Dr Christopher Syn, pakar forensik senior Singapura yang menemani Lim saat melaksanakan penelitian DNA tentang darah yang ditemukan di lokasi kejadian mengatakan hanya darah David yang ditemukan di pegangan pisau.

Sedangkan pada mata pisau yang patah saat terjadi perebutan pisau terdapat campuran darah David dan Prof Chan. “Darah Prof Chan hanya ditemukan di lantai dekat meja komputer sedangkan bercak darah yang ditemukan pada beberapa dokumen dekat pintu kantor juga darah David,” ujar Lim.

Darah juga ditemukan di luar ruangan di dua arah yang berbeda. Yang satu diduga berasal dari Prof Chan sedangkan yang lainnya merupakan milik David. Diduga, kaki David berlumuran darah akibat tusukan pada pergelangan tangan kanan meskipun tidak meninggalkan jejak kaki.

Christovita Wiloto, Managing Partner Power PP yang memimpin advokasi bagi keluarga David menjelaskan “ Dengan bukti DNA darah yang nyaris berasal dari David serta 36 luka David yang jauh lebih banyak dari luka Prof Chan yang hanya empat luka serta posisi mata pisau terakhir berada di genggaman Prof Chan, Coroner Court seharusnya dapat menyimpulkan kasus kematian David harus diselidiki lebih lanjut.

“Kita masih menunggu apakah keadilan akan diputuskan bagi David oleh Coroner Court,” lanjut Christov. Persidangan mengenai kasus David masih akan dilanjutkan beberapa hari lagi, dan baru dimulai pada 17 Juni. - c85/ahi

Rumah Tempat Praktik Aborsi Digerebek Polisi

|

Liputan6.com, Bekasi: Sebuah rumah yang dijadikan tempat praktik aborsi di Kompleks Taman Harapan Baru, Bekasi, Jawa Barat digerebek polisi, Rabu (27/5). Dari rumah ini polisi menangkap seorang ibu pelaku praktik aborsi. Tersangka Siti menjalankan praktik selama empat bulan terakhir ini.

Saat penggerebekan, tersangka baru melakukan aborsi pada seorang gadis. Di lokasi, polisi menemukan sejumlah alat medis dan jasad bayi yang mulai membusuk di dalam lemari. Pelaku diduga sebelumnya bekerja pada dokter Agung yang juga dibekuk karena melakukan praktik aborsi di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.(JUM)

MUHAMMAD ALI PUN BERISLAM

|






Petinju legendaris dilahirkan pada 17 Januari 1942 di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat ini akhirnya berislam. kepindahannya ke agama Islam adalah hal yang wajar dan selaras dengan fitrah yang Allah ciptakan untuk manusia. Ia meyakini bahwa Islam membawa kebahagiaan untuk semua orang. Menurutnya, Islam tidak membeda-bedakan warna kulit, etnis, dan ras. ''Semuanya sama di hadapan Allah SWT. Yang paling utama di sisi Tuhan mereka adalah yang paling bertakwa.'' (republika, 26 mei 2009). sejak saat itu pula namannya diganti dari yang awalnya bernama Cassius Marcellus Clay Junior diubah menjadi Muhammad Ali. Nama ini merupakan pemberian seorang tokoh Muslim dari Nation of Islam (NOI), Elijah Muhammad, tahun 1964.

Demikianlah, semua orang, siapapun itu mempunyai potensi yang sama, yaitu akal, yang mampu mendeteksi keberadaan sang khaliq dan sekaligus mengenal siapa sang khaliq tersebut. so just use our mind to think about it....

BARCELONA TAKLUKAN MANCHASTER UNITED

|





Ha...ha...ha... akhirnya sang juara membuktikan, barcelona taklukan mu. walaupun sebagai juara dunia antar klub, mu tetap tidak bisa membendung serangan ampuh barcelona. skor 2-0 menjadi penentu kemenangan barcelona di liga champion kali ini. messi dan etoo sekaligus membuktikan pula siapa yang terbaik saat ini, dan saya pikir c ronaldo pun tahu jawabannya.

secara keseluruhan pertandingan, walaupun barcelona menang, tapi saya pikir jalan pertandingan tidak begitu menggairahkan, kurang menarik. tapi ga masalah juga, yang penting manchaster united kalah, gitu aja....

 

©2009 My Perspective | Template Blue by TNB