Kompas, 23 April 09, memberitakan bahwa tunisia dan turki resmi hapus poligami. sebagaimana kita tahu bahwa kedua negara tersebut adalah negara islam yang sekuler. turki walaupun mempunyai penduduk lebih dari 90 % muslim tapi sudah mendeklarasikan dirinya sebagai negara sekuler, yang memisahkan agama dari masalah keduniawian, termasuk masalah kenegaraan. jadi kedua-duanya benar-benar terpisah, agama hanya berlaku pada diri pribadi saja tidak berlaku pada ranah kenegaraan dan publik.
nah, ketidaketujuan saya terhadap keputusan ini terletak pada ketidakkonsistenan mereka pada keputusannya untuk menjadi sekuler. menurut saya ketika mereka sudah menentukan bahwa mereka adalah negara sekuler maka urusan agama tidak bisa di-publikan, dan juga sebaliknya. kalau tidak demikian maka apalah arti konsistensi, apalah arti deklarasi sekurarisme di negaranya, karena semuanya ternyata masih kabur.
sekuler ya total sekulernya, jangan setengah-setengah gitu. namun sejujurnya saya sama sekali tidak sepakat dengan konsep sekularisme sepenuhnya....
TUNISIA DAN TURKI HAPUS POLIGAMI, DAN SAYA TIDAK SETUJU........
| author: pherry prastHAMIL TETAP BISA IKUT UN, HARUSNYA KAYAK BEGINI!
| author: pherry prastKompas, 23 April 09, mengangkat berita tentang bolehnya Nur Aziza, seorang siswi kelas tiga sma yang sudah hamil saat sekolah, dan melahirkan anaknya saat-saat ujian nasional.
menafikan dahulu apakah nur azizah mendapat kehamilannya melalui 'jalan yang benar', ataukan 'jalan pintas yang gelap', saya rasa menjadi hak setiap siswa untuk mengikuti setiap agenda yang diadakan sekolah, apapun itu, termasuk juga ujian nasional. sebagaimana dikatakan. tambahan pula, menurut mumtaz, kepala dinas pendidikan kabupaten gresik, bahwa sebenarnya tidak ada aturan baku dan tertulis tetang dilarangnya mengikuti ujian ketika hamil atau sudah menikah. adapun larangan itu berasal dari norma sosial yang tentu saja konsekuensinya berbeda dengan norma hukum.
jadi, harusnya begini pendidikan indonesia, masalah kemanusiaan juga penting dipertimbangkan. trus, utk anak-anak sma dan sederajat bisa contoh ur azizah tuh, dari pada bercinta tidak pada tempatnya, berzina, atau aborsi, mendinng nikah saja.
hidup nikah, zina noway