HIDUP ADALAH PILIHAN, SELALU ADA KONSEKUENSI

|


Inilah hidup kita, di dalamnya begitu banyak hal yang memaksa kita untuk memilih. Menjadi seorang muallaf yang belum lengkap menjalankan rukun Islam, atau menjadi seorang muslim yang telah mampu menjalankan rukun Islam, atau menjadi seorang mukmin yang berkeyakinan penuh atas syahadatain yang dengannya hati kita selalu terikat dengan yang Maha Kuasa, atau menjadi seorang muttaqiin yang bertauhid teguh dan dengannya mengabdikan segala kesempatan untuk Islam, untuk dirinya dan umat Islam. Semua adalah pilihan, dan semua pilihan disertai dengan konsekuensi.

Termasuk dalam perjuangan menuju perubahan, konsekuensi akan selalu menyertai. Apa-apa yang dibawa oleh seorang atau sekelompok perubah adalah hal yang baru atau yang telah terlupakan dari masyarakat. Sesuatu yang mempunyai nilai dan pandangan baru, atau sama sekali baru, bahkan bisa jadi bertentangan secara diametral dengan nilai dan pandangan masyarakat secara umum. Ini terjadi karena perubah selalu berpikir visioner, dan dengan ini mereka mampu memahami fakta dan mengetahui pula bagaimana seharusnya bentuk fakta.

Kondisi yang demikian, pada banyak kasus, menimbulkan penolakan dan pertentangan dari masyarakat. Tentu saja demikian, karena nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat, yang selama ini dianggap benar, diserang dan ditunjukan kerusakan dan kejelekannya. Bagi perubah, ini adalah kondisi yang wajar dan normal, bahkan sudah diperkirakan sebelumnya, dan mereka telah men-setting dirinya untuk menikmati kondisi yang demikian. Inilah konsekuensi yang harus dipahami bagi mereka yang menempatkan diri sebagai perubah dan pembaharu, dan tidak ada peluang untuk menghindarinya, karena ketika penghindaran mereka lakukan, maka pada saat itu label perubah dan pembaharu pada diri mereka telah hilang ditelan fakta.

Begitupun dengan Muhammad Rosululloh, ketika dakwah yang beliau bawa harus berinteraksi dengan masyarakat–karena Alloh telah menyuruhnya (QS al Hijr: 94)- yang telah mempunyai nilai dan menerapkannya, dan menganggapnya sebagai kebenaran, maka yang muncul adalah penolakan bahkan penyerangan dengan beragam cara. Bagaimana tidak demikian, lha wong beliau mencerca dan menghina hayalan-hayalan mereka tentang tuhan (QS al Anbiya: 98), merendahkan kehidupan ekonomi mereka yang penuh dengan riba (QS ar-Rum: 39), dan mengancam orang-orang yang melakukan kecurangan dalam takaran dan timbangan (QS al Muthaffifin: 1-3).

Inilah fakta perjuangan perubahan dan pembaharuan, penolakan dan penyerangan telah menghadang di depan perubah dan pembaharu, dan mereka menyadari segala konsekuensi sepenuhnya dan telah bersiap dan menyediakan badan dan pikiran mereka untuk menghadapinya. Karena mereka paham bahwa hidup adalah pilihan, dan pilihan selalu berteman akrab dengan konsekuensi, baik menyenangkan atau menyusahkan.

Adakah kita termasuk pejuang perubahan?

2 komentar:

Ajeng said...

Yups.. Hidup adalah bentangan pilihan-pilihan yg disediakan Tuhan untuk kita pilih. Karena hidup adalah pilihan, maka pilihlah dengan bijak..

Unknown said...

ILMU KOMPUTER DAN LAPTOP
Cara Memperbaiki Jaringan Komputer, LAN
Cara Memperbaiki Window 7
Cara Memperbaiki Hardisk Komputer/Laptop
Cara Memperbaiki Motherboard Komputer
Cara Memperbaiki Printer
Cara Memperbaiki Laptop Rusak Mati
Cara Memperbaiki Power Supply Rusak/Lemah
Cara Memperbaiki Monitor Komputer
Cara Memperbaiki Monitor LCD
Cara Memperbaiki Monitor Laptop
Cara Memperbaiki Komputer

Post a Comment

thanks for visiting my blog, just please give me comment to my articles.

 

©2009 My Perspective | Template Blue by TNB