INDONESIA DAN MALAYSIA BERSAUDARA, BERSELISIH ADALAH KESALAHAN

|

Kedua-duannya berada di asia tenggara, kedua-duanya berumpun melayu, kedua-duannya berpenduduk mayoritas muslim, bahkan bahasa kita hampir sama, tentang budaya juga tidak begitu berbeda, itu semua karena kita berdekatan, kita semua saudara. indonesia negara berkembang, begitupun mereka, meski sedikit unggul, lalu mengapa harus berselisih.

saya rasa kita semua, baik orang malaysia dan indonesia sanggup untuk lebih dewasa dan bertinak bijaksana, tahu mana yang seharusnya dan mana yang tercela. persaudaraan, cinta kasih, persatuan, kedamaian kita mengiyakan itu semua sebagai nilai positif yang universal, tidak hanya berlaku pada bangsa tertentu. begitupun antara indonesia dan malaysia, memahami dan nilai universal ini.

entah mengapa kenyataan menjadi begitu berbeda dengan yang seharusnya. tapi saya rasa ini hanya karena perasaan semata. dan kita tahu perasaan tempatnya di hati, bukan di kepala. kita juga tahu perasaan diungkapkan dengan emosi, bukan pemikiran dan pemahaman. kita juga tahu perasaan tidak dikenal dalam kedewasaan. kedewasaan adalah pemikiran dan pemahaman, yang diungkapkan dengan perasaan, maka perasaan tidak boleh mendominasi dalam aturan kedewasaan.

tapi ini semua tidak hanya masalah perasaan, tapi ada sesuatu yang memicu munculnya perasaan tertentu. perasaan nasionalisme yang begitu tinggi, yang sebenarnya adalah manifestasi rasa kekelurgaan dan kesukuan dalam skala lebih besar, yang muncul ketika 'serangan' datang. pemerintah dan penduduk pada saat ini mempunyai perasaan dan respon yang sama dalam hal ini, ditambah dengan propaganda media yang luar biasa.

saya rasa semua ini tentang ikatan kewilayahan dan kebangsaan, yang kita kenal dengan nasionalisme, yang sebenarnya -setidaknya menurut saya- tidak pantas dijadikan ikatan dan perekat diantara kita. penentu siapa musuh, siapa sahabat, siapa yang lebih berharkat, siapa yang lebih berderajat, semua bertolak dari paham kebangsaan ini. saya sebagai seorang muslim menyadari bahwa tidak ada orang yang lebih tinggi derajatnya, lebih tinggi martabatnya kecuali mereka yang lebih bertaqwa, bukan karena ketinggian suku, bangsa dan yang semacam dengan itu.

maka tidaklah layak bagi dua negara yang sebangsa berselisih untuk masalah yang tidak layak untuk diperselisihkan. mungkin -saya pikir- bersatu jauh lebih baik. tapi mungkinkah?

0 komentar:

Post a Comment

thanks for visiting my blog, just please give me comment to my articles.

 

©2009 My Perspective | Template Blue by TNB